Danramil 01/Pancoran Mas, Kapten Inf Djarmadi mengatakan TMKK yang bertemakan melalui TMKK kita wujudkan keluarga kecil sehat, bahagia dan sejahtera, merupakan wujud nyata kepedulian dan keikutsertaan TNI meringankan beban masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan keluarga berencana.
Djarmadi berharap program TMKK tersebut bermanfaat besar bagi masyarakat sehingga upaya bersama ini bisa memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan keberhasilan program keluarga berencana.”Kita dukung program keluarga berencana di Depok, demi terciptanya keluarga bahagia dan sejahtera,”ujar Danramil.
Djarmadi berharap program TMKK tersebut bermanfaat besar bagi masyarakat sehingga upaya bersama ini bisa memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan keberhasilan program keluarga berencana.”Kita dukung program keluarga berencana di Depok, demi terciptanya keluarga bahagia dan sejahtera,”ujar Danramil.
Petugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Depok, Nung Suliati mengatakan dalam kegiatan ini pihaknya menyiapkan 28 tenaga medis yang sudah bersertifikat. Diantaranya 14 orang dari Puskesmas, 13 orang dari PLKB, dan satu orang dari klinik. Kebanyakan akseptor memilih implant karena metode implant terbukti paling efektif dan sangat cocok dibandingkan alat kontrasepsi lainnya. Namun untuk pemasangan susuk implant ini tidak bisa dilakukan pada akseptor yang mengalami darah tinggi,”Implan bisa dilakukan kalau tekanan darah akseptor normal, kalau tinggi terpaksa kita tolak,”ujar Nung.
Ocha salah satu warga kelurahan Jatimulya mengaku senang dapat mengganti alat kontrasepsi dari pil menjadi implant secara gratis. Menurut dia, biaya untuk pasang implant lebih terjangkau dan jangka waktunya sangat lama dibandingkan dengan suntik yang harus dilakukan setiap tiga bulan,”Untuk suntik harus mengeluarkan dana Rp.25ribu, lebih baik ganti kontrasepsi dengan menggunakan implant,”tandasnya.(wandy)