Dandim 0508/Depok, Letkol Inf Muhamad Sujono mengatakan, pihaknya menerjunkan seluruh jajaran Kodim Depok guna membantu tugas pengamanan Polresta Depok. “Kami siapkan seluruh personil guna memperkuat barisan pengamanan dari kepolisian,”ujar Dandim.
Dalam tugas pengamanan tersebut, kata Dandim, anggota menggunakan seragam lengkap namun tidak dibekali senjata apapun. Setiap SPBU ditempatkan dua personil TNI kerjasama dengan kepolisian di wilayah (Polsek). “Tidak ada sniper, sifatnya hanya membackup kepolisian, jadi kalau terjadi apapun laporannya ke kepolisian,”terang Dandim.
Dandim mengimbau kepada masyarakat agar turut membantu pengamanan di wilayah masing-masing menjelang kenaikan BBM.”Pengamanan tidak hanya dari kepolisian dan TNI saja, namun dibutuhkan juga partisipas masyarakat.”tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni mengatakan, Jumlah anggota Polresta Depok yang dikerahkan sebanyak 120 orang. "Kami juga meminta bantuan TNI untuk melakukan tugas-tugas Kepolisian. Kami juga meminta bantuan dari Brimob Kelapadua," ujarnya.Dikatakan Mulyadi, meski statusnya siaga satu, namun polisi yang ditempatkan mengamankan SPBU tidak dilengkapi dengan senjata. Karena itu juga tidak ada perintah tembak di tempat bagi demo anarkis di SPBU. Begitu pun dengan penempatan sniper.
"Penjagaan ini kan untuk mengamankan SPBU. Hingga saat ini belum ada permohonan izin demo BBM pada Selasa (27/3). Untuk demo ke Jakarta izinnya ke Polda dan ditembuskan ke kami," tuturnya.(wandy)