Selain itu, lanjut Dandim, anggota keluarga personil pun juga diminta
untuk netral. Anggota keluarga hanya berhak memilih pada pilpres dan pileg
nanti. Tapi mereka tidak diperkenankan menjadi kader ataupun corong dari suatu
partai dan calon. "Kami sudah tegaskan kepada seluruh anggota dan
keluarganya. Dan saya jamin anggota saya netral," tegas Dandim.
Zamroni juga mengingatkan agar anggota keluarga TNI tidak dijadikan ajang perkumpulan kamuflase. Misalnya saja perkumpulan pengajian yang hanya diadakan dalam rangka pengumpulan massa untuk menggiring pada satu suara calon atau parpol. "Tidak boleh juga menyampaikan sembako yang sifatnya dari partai atau calon. Kita ingatkan agar anggota keluarga TNI tidak terjebak dalam tarik menarik (politik)," katanya tegas.
Hingga saat ini, pihaknya mengaku belum menerima laporan terkait adanya anggota keluarga TNI yang nakal menjadi simpatisan. Bahkan, rumah personil pun dipantau agar tidak terpasang atribut ataupun alat peraga kampanye jenis apapun. Dandim juga mengingatkan, anggotanya untuk tetap menjaga jarak dari tempat pemilihan suara (TPS) pada pemilihan nanti. Kalaupun personil hendak mengantar anggota keluarganya, maka dipastikan berada pada zona yang telah ditentukan. "Hanya boleh mengantar pada batas area tertentu. Jangan sampai masuk pada area TPS," tandasnya