Padatnya
volume kendaraan di Jalan Raya Cinere saat jam sibuk menyebabkan
terjadinya antrian panjang, apalagi dengan adanya penyempitan jalan
(Bottle Neck) di pertigaan Jalan Bandung. Kemacetan terjadi karena arus
kendaraan yang semula dua jalur dipaksa menjadi satu jalur. Akibatnya
kemacetan tak bisa dihindari dan selalu rutin terjadi setiap hari,
khususnya pada pagi hari pukul 06.00-08.00WIB dan sore hari pukul
17.00-20.00WIB.
Mengantisipasi kemacetan itu, Unitlantas Polsek Limo
berupaya keras mengatur kepadatan kendaraan dengan cara melakukan
rekayasa penutupan sementara jalur dari arah Cinere menuju
Limo."Rekayasa kita lakukan untuk memberikan kesempatan arus dari arah
Limo menuju Jakarta, khususnya untuk sepeda motor agar tidak terjadi
penumpukan di Pertigaan Jalan Bandung,"ujar Kanitlantas Polsek Limo,
Iptu Rasman saat ditemui di Jalan Raya Cinere, kemarin.
Menurut dia, pengaturan lalu lintas di Jalan Bandung menerjunkan tiga anggota lantas dibantu dua anggota Sabhara.
Sedangkan
kemacetan di sore hari, kata Rasman terjadi dari arah Jakarta menuju
Cinere karena adanya penyempitan di Jalan Ismaya."Buntut kemacetan bisa
mencapai puluhan meter, namun demikian kita tetap antisipasi dengan
menyiapkan tiga anggota."tuturnya.
Dikatakannya, penyebab lain
terjadinya kemacetan adalah pertambahan kendaraan bermotor baik roda dua
dan empat di Depok tidak disesuaikan dengan volume jalan yang
ada."Volume kendaraan dan jalan tidak seimbang, akibatnya terjadi
kemacetan. Saya yakin kalau jalan di perlebar kemacetan bisa
berkurang."jelas Rasman.
Dalam tugas pengaturan lalu lintas di Jalan
Raya Cinere, Rasman mengaku menempatkan sejumlah anggotanya di titik
rawan kemacetan. Diantaranya di Jalan Bandung, Pertigaan Dinasti, dan
Pertigaan Asem. "Jumlah anggotanya sangat terbatas yakni hanya 10 orang.
Jadi tidak semua titik bisa ditempatkan anggota, pengaturan juga
dibantu anggota lain dari Polsek Limo."tandasnya