Dari 38 lokasi sekolah yang diperbaiki, kata Pangdam, mencakup perbaikan SD, SMP, SMK, TK dan Paud di wilayah Jakarta, Depok, Tanggerang dan Bekasi. “Rata-rata renovasi yang dilakukan adalah lokal kelas, mulai dua hingga empat lokal,”katanya.
Sedangkan sumber anggaran untuk renovasi Sekolah, imbuhnya, berkat partisipasi dan kerjasama dengan pihak Bank Indonesia, BRI, dan Mandiri.”Jatah perbaikan dari BI dan BRI masing-masing 16 lokasi lagi,”terangnya.
Menurut Pangdam, masih banyak beberapa pihak yang tertarik dengan program Kodam Jaya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan renovasi sekolah di kawasan Jadetabek. Bagi sekolah yang dinilai sudah tidak layak tidak perlu melakukan pengajuan perbaikan, Kodam Jaya sudah menetapkan prioritas perbaikannya.”Tidak perlu ada pengajuan, nanti ada jatah masing-masing,”ujarnya.
Untuk Depok sendiri, lanjut Pangdam, akan ada penambahan sekolah yang akan diperbaiki sekitar tiga sekolah. “Renovasi sekolah ini diharapkan dapat dinikmati rakyat secara langsung.”tandasnya.
Sementara itu, Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan, renovasi sekolah ini merupakan inisiatif Kodam Jaya yang menyentuh langsung ke wilayah, termasuk Kota Depok yang mendapat jatah perbaikan sekolah.
Meskipun pemkot Depok sudah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD, kata Walikota, namun sampai saat ini masih banyak ditemukan sekolah baik negeri maupun swasta yang perlu dilakukan renovasi dan penambahan lokal kelas. Saat ini, kata Nur Mahmudi, program yang dilakukan Pangdam sangat bermanfaat.”Kita bersama Kodim akan menentukan sekolah mana lagi yang layak direnovasi,”tandas Walikota.(wandy)