Menurut dia, kerumunan angkot yang sering ngetem itu diantaranya angkot D06, jurusan Simpangan-Terminal Depok, 37 Simpangan-Kp Rambutan, dan 41 jurusan Cibinong-Kp Rambutan. Mereka ngetem ditikungan depan perumahan Jatijajar atau di jembatan. “Kalau mereka ngetem akan mengganggu kendaraan yang ada dibelakang, sebaikanya kalau sudah menaikkan dan menurunkan penumpang langsung jalan,”ujar Sugiyarto.
Selain ngetem di tikungan perum Jatijajar, lanjut Sugiyarto, anggota juga menertibkan angkot yang sering ngetem di sebrang pospol. Namun demikian, Sugiyarto juga mengakui bahwa di Jalan Raya Bogor tidak terdapat fasilitas halte yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.”Karena tidak ada halte, para sopir angkot seenaknya saja menaikkan dan menurunkan penumpang.”ungkapnya.
Dikatakannya, pengaturan di Simpang Depok dilakukan sejak pagi hari pukul 06.00-09.00WIB dengan kekuatan anggota sebanyak tiga orang. Kemudian sore hari pukul 16.00-17.30WIB. Pengaturan dilakukan saat jam sibuk yaitu jam kerja dan pulang kerja. “Simpang Depok ini arus lalulintas cukup padat, selain angkot banyak juga bus luar kota,”terangnya.
Sementara itu, Kanitlantas Polsek Sukmajaya, Ajun Komisaris Polisi Tri Martini mengimbau khususnya kepada para pengguna angkutan umum agar tidak menunggu kendaraan angkutan di trafick light Simpang Depok. Tri meminta para penumpang untuk menunggu jauh dari trafick light.”Pengemudi angkot sebaiknya menurunkan dan menaikkan penumpang agak jauh dari persimpangan, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.”pinta Tri.(wandy)