Jumlah
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Parung-Ciputat
sebelumnya dinilai cukup tinggi, dan sempat dijuluki dengan jalur
tengkorak. Namun setelah dilakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang
jalan itu, jumlah kecelakaan mulai berkurang dan tidak ada lagi
pengendara yang melakukan trek-trekkan."Setelah dilakukan rekayasa
dengan pemasangan pita kejut dan sparator jalan, jumlah kecelakaan
menurun hingga 50 persen. Dampaknya cukup dirasakan dan tidak ada lagi
yang trek-trekan,"ujar Kanitlantas Polsek Sawangan, AKP Hardi saat
ditemui Pospol Pertigaan Bojongsari, Jalan Raya Parung-Ciputat, kemarin
Namun demikian, lanjut Hardi, tugas pengaturan lalu lintas
dan antisipasi kemacetan tetap dilakukan secara rutin di sejumlah titik,
diantaranya di Perbatasan Parung-Depok, Bojongsari, dan pertigaan Reni
Jaya. Menurut Hardi kepadatan arus lalu lintas terjadi pada pagi hari
sekira pukul 06.00-07.30 WIB."Kemacetan hanya sementara kurang lebih
satu jam lebih. Setelah itu kondisi lalu lintas kembali
lancar,"ungakpnya.
Dari hasil pantauan di sepanjang Jalan Raya Parung
Ciputat terlihat kondisi jalan sangat mulus dan terpasang beberapa pita
kejut guna mengurangi kecepatan pengendara. Kemacetan dan kepadatan
hanya terjadi di setiap pertigaan dengan pengawalan dua petugas lantas
setiap titiknya."Saya berharap pengendara yang melintas di jalan Raya
Parung-Ciputat semakin tertib dalam berlalu lintas, dan selalu
mengutamakan keselamatan sebagai kebutuhan,"harap Hardi.