Jalan Raya Bojonggede merupakan jalan utama yang selalu dipadati
kendaraan, khususnya saat jam sibuk mulai pukul 06.00-09.00WIB. Selain
jalannya sempit, disejumlah ruas Jalan Raya Bojonggede, seperti di
depan pasar, depan stasiun Bojonggede, dan pintu rel vila asia sering
terjadi kemacetan. Para pedagang di pasar Bojong banyak yang menggunakan
badan jalan untuk berdagang, dan menjadikan bahu jalan untuk memarkir
kendaraan.
Menurut salah satu warga Bojonggede, Zaenal. Kemacetan di Jalan Raya
Bojonggede terjadi setiap hari di tiga titik. Saat ada petugas,
kemacetan bisa dikendalikan, namun setelah petugas tidak ada ditempat,
banyak kendaraan yang dengan seenaknya menggunakan jalan tampa
mempedulikan pengendara lain."Kondisi ini sudah lama terjadi, kalau
tidak ada petugas jadi macet."tuturnya.
Karena itu, ujar Zaenal sebaiknya di Jalan Raya Bojonggede dibuatkan
Pos Polantas agar petugas tetap standby di tempat."Jadi, dengan adanya
pos polantas, petugas lantas akan selalu standby ditempat, dan siap
mengatur kemacetan."ujar Zaenal.
Sementara itu, Kanitlantas Polsek Bojonggede, AKP Rudi mengatakan,
pihaknya telah berupaya mengajukan pembuatan Pos Polantas kepada dinas
perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor. Namun hingga saat ini belum juga
terealisasi.
Sebelumnya, kata Rudi, pihaknya telah memiliki pospol di depan
stasiun Bojonggede. Namun seiring dengan adanya penggusuran pedagang
kaki lima oleh PT KAI. Pospolantas yang ada pun ikut dibongkar, dan
hingga kini tidak ada relokasi."Pospol yang ada sudah dibongkar
bersamaan penggusuran PKL. Saat ini kita tidak punya lagi pospol,
padahal keberadaan pospol sangat penting."ujar Rudi.
Kapolsek Bojonggede, Kompol Bambang Irianto membenarkan pihaknya
membutuhkan pospol di sepanjang Jalan Raya Bojonggede. Ia mengaku telah
berkoordinasi dengan pihak kecamatan Bojonggede dan dinas terkait agar
dibuatkan pospol tersebut."Sampai saat ini tidak ada tindak lanjutnya.
Padahal semuanya untuk kepentingan bersama."tandasnya.(wandy)