Kasatlantas Polresta Depok, Kompol Slamet Widodo melalui AKP Muhamad Tallo saat ditemui Pelita mengatakan penertiban angkot berkaca film gelap ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan yang terjadi di dalam angkot. Pengemudi atau pemilik angkot disarankan untuk mencopot kaca filmnya agar kondisi didalam angkot terlihat terang.”Kalau kaca kendaraannya gelap akan menimbulkan kejahatan, seperti yang terjadi di wilayah Ciputat, Tangerang,”jelas Tallo.
Untuk itu, lanjutTallo, pihaknya akan menindak tegas pengemudi yang tetap membandel dengan tidak mencopot kaca filmnya. Razia angkot juga dilaksanakan secara serentak di seluruh polsek di wilayah hukum Polresta Depok, seperti di Cimanggis, Pancoran Mas, Beji, Limo, Sawangan dan Bojonggede.”Kaca film dengan kegelapan dibawah 40 persen masih diperbolehkan, lebih dari itu harus dilepas,”tegasnya.
Razia yang dilakukan di dua titik yaitu di Jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan Margonda (TL Silowangi) itu melibatkan 28 personil berhasil menjaring 18 angkot D03, 04, 105 dan D07 yang kedapatan menggunakan kaca film gelap dengan kegelapan 90 persen. Petugas juga menindak 60 sopir angkot yang terbukti tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) serta mengandangkan enam kendaraan angkot yang tidak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan.
Rudi Amin, salah satu sopir angkot D07 mengakui kecewa dengan pencopotan kaca film yang dilakukan petugas. Pasalnya kaca film tersebut dibelinya seharga Rp 80 ribu dengan cara kredit dan hingga kini belum lunas. Menurut dia, kejahatan di dalam angkot tidak hanya terjadi pada angkot berkaca film gelap, tetapi bisa juga terjadi pada angkot lain yang tidak menggunakan kaca film,”tandasnya.(wandy)
